Kesehatan 4.0: Teknologi yang Meningkatkan Kualitas dan Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Di era Industri 4.0, inovasi teknologi terus mengubah lanskap pelayanan kesehatan. Pasien dapat dengan mudah mengakses informasi kesehatan, melakukan konsultasi dengan dokter melalui telemedicine, dan bahkan menggunakan perangkat gawai pintar untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara rutin. Dengan Kesehatan 4.0, pelayanan kesehatan diharapkan menjadi semakin terjangkau dan mudah dijangkau oleh lebih banyak orang.

industri kesehatan 4.0

Ilustrasi industri kesehatan 4.0

Pasien di era Kesehatan 4.0 mengharapkan lebih dari sekedar mengobati suatu penyakit tertentu. Mereka telah hampir sepenuhnya paham kesehatan secara holistik. Pasien ingin mencegah penyakit dengan menerapkan gaya hidup sehat, memantau kondisi kesehatan secara proaktif, dan mendapatkan perawatan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan di era ini harus mampu menyediakan pendekatan holistik yang mencakup aspek pencegahan, diagnosis, dan pengelolaan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pelayanan kesehatan. Penggunaan kecerdasan buatan dan analisis big-data telah membantu penyedia layanan kesehatan dalam membuat keputusan yang lebih cerdas dan waktu yang lebih singkat. Algoritma prediktif dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit tertentu, sehingga memungkinkan intervensi dini dan pengelolaan penyakit yang lebih efektif.

Kesehatan 4.0 di Indonesia

Di Indonesia, Kesehatan 4.0 mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah dan sektor swasta telah berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi kesehatan, termasuk sistem rekam medis elektronik, aplikasi kesehatan mobile, dan infrastruktur telemedicine. Pelayanan kesehatan di Indonesia 4.0 mencakup berbagai inisiatif, seperti:

  1. Telemedicine

Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan melalui konsultasi medis jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi. Ini membantu pasien yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau untuk tetap terhubung dengan dokter tanpa harus datang secara fisik ke fasilitas kesehatan. Era telemedicine menjadi begitu pesat diimplementasikan sejak Pandemi COVID-19. Hingga saat ini, aktifitas pelayanan konsultasi secara daring melalui berbagai platform telemedicine masih cukup ramai digunakan oleh masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan fleksibilitas dan informasi yang cepat dan akurat dari dokter yang melayani konsultasi secara daring.

  1. Aplikasi Kesehatan Mobile

Pengembangan aplikasi kesehatan mobile yang menyediakan informasi kesehatan, manajemen penyakit, dan layanan kesehatan lainnya secara mudah diakses oleh masyarakat luas. Aplikasi tersebut juga dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan, membuat janji temu dengan dokter, dan memesan obat secara online.

  1. Integrasi Rekam Medis Elektronik

Penerapan sistem rekam medis elektronik yang terintegrasi di berbagai fasilitas kesehatan untuk meningkatkan koordinasi perawatan, mengurangi duplikasi data, dan memastikan kelancaran akses informasi kesehatan pasien di seluruh sistem kesehatan. Rekam Medis Elektronik menjadi standar baku pelayanan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Berdasarkan Surat Edaran  Nomor HK.02.01/MENKES/1030/2023, seluruh Fasyankes yang tidak menerapkan Rekam Medis Elektronik per 31 Juli 2023 akan mulai mendapat sanksi administratif. Sanksi terberat bagi sebuah Fasyankes tentunya adalah dicabutnya ijin operasional klinik atau rumah sakit.

Klinik tanpa Rekam Medis Elektronik (RME) Terintegrasi SATUSEHAT akan Kehilangan Akreditasi

  1. Pemantauan Kesehatan Mandiri

Perangkat pintar seperti smart watch dan fitness tracker digunakan untuk memantau aktivitas fisik, detak jantung, dan tidur pasien. Data yang diperoleh dari pemantauan tersebut dapat membantu dalam deteksi dini penyakit dan memberikan rekomendasi gaya hidup yang lebih sehat. Harga yang terjangkau dan mudah didapatkan membuat hampir seluruh masyarakat Indonesia saat ini memiliki akses ke perangkat pintar tersebut.

  1. Analisis Data Kesehatan

Pemanfaatan analisis data untuk mengidentifikasi pola penyakit, tren kesehatan masyarakat, dan risiko individu. Hal ini membantu dalam perencanaan program kesehatan masyarakat yang lebih efektif dan pengambilan keputusan klinis yang lebih tepat.

Melalui berbagai inisiatif ini, Kesehatan 4.0 di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan kesehatan, serta mempromosikan pencegahan penyakit dan kesehatan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

Salah satu aspek kunci dari Kesehatan 4.0 adalah integrasi rekam medis elektronik. Dengan rekam medis elektronik yang terintegrasi, informasi kesehatan pasien dapat dengan mudah diakses dan dibagikan antara berbagai penyedia layanan kesehatan. Ini memungkinkan koordinasi perawatan yang lebih baik, mengurangi risiko kesalahan medis, dan memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang konsisten di berbagai titik layanan kesehatan.

SATUSEHAT adalah wujud dari transformasi digital pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan platform rekam medis elektronik yang terintegrasi dalam ekosistem Kesehatan 4.0. SATUSEHAT memungkinkan pasien dapat dengan mudah mengakses riwayat kesehatan mereka, membuat janji temu dengan dokter, dan berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan secara online. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pasien, tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi operasional dalam penyediaan pelayanan kesehatan.

Bagi Fasyankes, SATUSEHAT dan Rekam Medis Elektronik menjadi bentuk nyata implementasi Sistem Kesehatan 4.0 yang mengutamakan keselamatan dan kualitas pelayanan pada pasien. Dengan menerapkan Rekam Medis Elektronik dalam pelayanan Klinik atau Rumah Sakit, seluruh data pasien akan dapat digunakan secara konsisten dan aman demi pengobatan yang lebih optimal di masa depan.

Hubungi HOSTi untuk mendapat GRATIS 6 BULAN rekam medis elektronik terintegrasi SATUSEHAT Kemenkes RI

Share the Post:

Artikel Lainnya